Senin, 07 Februari 2011

Ambon, si Primadona dari Timur

AMBON Manise secara harfiah diasosiasikan dengan wanita dan pria suku Ambon yang berparas cantik dan rupawan. Nampaknya sebutan itu juga berlaku pada kondisi alamnya yang indah. Tak heran jika Ambon, Maluku, menjadi bagian dari serambi pintu wisata Timur Indonesia.

Dikenal sejak ratusan tahun lalu, Ambon merupakan surga yang dituju oleh pelaut dan penjelajah bangsa Eropa. Para pedagang Cina abad ke-7 dan di era Dinasti Ming abad 14-16 Masehi, juga menggambarkan Ambon sebagai oasis di tengah lautan. Belum lagi bangsa Arab di abad ke-9 yang tidak saja menjadikan daerah ini sebagai pemasok, tapi juga kampung halaman baru.


Jika melihat latarbelakangnya, Kota Ambon yang memiliki nama yang sama dengan pulaunya menyimpan sisa-sisa perjalanan sejarah dunia, mulai dari berdirinya kerajaan Islam, masuknya bangsa Portugis dalam era perdagangan, dan kolonialisme bangsa-bangsa Eropa lainnya.

Semua itu terus berlajut pada pergeseran kekuasaan ke tangan Jepang hingga mencapai kemerdekaan. Semua terjadi di daerah yang tidak lebih luas dari Jakarta dengan jumlah penduduk yang hanya lima persennya saja.

Mengenal sejarah Kota Ambon, Anda bisa mengunjungi Benteng Niew Victoria yang dahulu disebut Ferangi, atau Benteng Laha. Tembok tua ini dibina tahun 1575 oleh seorang bangsa Portugis bernama Sanchos Vanconcelos.

Konon, di sekitar benteng pernah hidup sekelompok masyarakat yang menjadi cikal bakal orang asli Kota Ambon. Kelompok masyarakat yang dikenal saat itu dan masih ada hingga kini ialah masyarakat daerah Soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, Hative, dan Urimessing.

Beralih ke masa penyebaran Islam, Anda bisa berkunjung ke Desa Batu Merah. Di sana Anda akan menemukan Masjid An Nur Batu Merah yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam.

Atraksi wisata lainnya ada di Desa Tawiri dekat Bandara Pattimura. Di sana Anda bisa melihat sebuah monumen untuk mengingat kegigihan tentara Australia yang melawan serdadu Jepang pada 1942. Serdadu Jepang akhirnya masuk ke Ambon setelah menguasai Morotai dan Misool. Sebagai informasi, Morotai dan Misool adalah dua pulau dengan terumbu karang terindah di negeri ini.

Berjalan-jalan di kitaran Kota Ambon tidak akan membosankan selama Anda selalu diliputi rasa ingin tahu yang mengusik. Objek wisata lain yang bisa Anda kunjungi di antaranya Patung Pattimura di Lapangan Merdeka, Patung Martha Christina Tiahahu di Karang Panjang, Tugu Dolan di Kudamati, dan Tugu Trikora di Urimesing.

Ada juga Patung missionaries Franciscus Xaverius di Batumeja, Monumen Rumphius di Batu Meja, Museum Siwalima di Taman Makmur, Pantai Namalatu di Latuhalat, Natsepa Indah Beach di Natsepa, Pantai Santai di Latuhalat, Pintu Kota di Airlow, Gong Perdamaian Dunia (World Peace Gong), dan Goa V.O.C. Bunker di Benteng Atas.

Bila mencari oleh-oleh, lokasi yang harus Anda tuju adalah Jalan Petak nomor 10 dan Galala tepat di seberang Kantor PLN di Hative Kecil. Di sana Anda bisa membeli makanan ringan dan pernak-pernik. Bisa juga mengunjungi Toko Persada Nusantara yang berada di Jalan Tulu Kabesi. Sementara bila mencari perhiasan dari besi putih, Anda bisa mendapatkannya di Ambon Plaza.

Untuk mencapai Kota Ambon, Anda bisa menggunakan jasa penerbangan yang singgah di Bandara Pattimura. Sesampainya di sana Anda bisa berkeliling menggunakan becak, minibus, bemo, atau ojek. Sementara untuk menyeberangi Teluk Ambon, speedboat tersedia di dermaga dan kapal feri berada di sisi bagian teluknya. (Indonesia.travel/*/X-13)

Sumber :
http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/02/02/2096/2/Ambon-si-Primadona-dari-Timur
2 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar