Senin, 07 Februari 2011

Kota Ambon

Sejarah 





Pada tahun 1575, saat dibangunnya Benteng Portugis di Pantai Honipopu, yang disebut Benteng Kota Laha atau Ferangi, kelompok-kelompok masyarakat kemudian mendiami sekitar benteng. Kelompok-kelompok masyarakat tersebut kemudian dikenal dengan nama soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, Hative, Urimessing dan sebagainya. Kelompok-kelompok masyarakat inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kota Ambon.

Dalam perkembangannya, kelompok-kelompok masyarakat tersebut telah berkembang menjadi masyarakat Ginekologis territorial yang teratur. Karena itu, tahun 1575 dikenal sebagai tahun lahirnya Kota Ambon. Pada tanggal 7 September 1921, masyarakat Kota Ambon diberi hak yang sama dengan Pemerintah Colonial, sebagai manifestasi hasil perjuangan Rakyat Indonesia asal Maluku.

Momentum ini merupakan salah satu momentum kekalahan politis dari Bangsa Penjajah dan merupakan awal mulanya warga Kota Ambon memainkan peranannya di dalam Pemerintahan seirama dengan politik penjajah pada masa itu, serta menjadi modal bagi Rakyat Kota Ambon dalam menentukan masa depannya. Karena itu, tanggal 7 September ditetapkan sebagai tanggal kelahiran Kota Ambon.

Sumber :
http://www.ambon.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2&Itemid=9

Kota Ambon mulai berkembang semenjak kedatangan Portugis di tahun 1513,[1] kemudian sekitar tahun 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama waktu itu Nossa Senhora de Anuneiada di dataran Honipopu. Dalam perkembangannya sekelompok masyarakat pekerja yang membangun benteng tersebut mendirikan perkampungan yang disebut Soa, kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar dari pembentukan kota Ambon kemudian (Citade Amboina) karena di dalam perkembangan selanjutnya masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur.[2]

Selanjutnya, setelah Belanda berhasil menguasai kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari kekuasaan Portugis, benteng tersebut lantas menjadi pusat pemerintahan beberapa Gubernur Jenderal Belanda dan diberi nama Nieuw Victoria (terletak di depan Lapangan Merdeka, bekas Markas Yonif Linud 733/Masariku kini markas Detasemen Kavaleri).

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambon 


Keadaan Geografis 

Letak dan Batas Wilayah



Letak Kota Ambon berada sebagian besar dalam wilayah pulau Ambon, dan secara geografis terletak pada posisi: 3o-4o Lintang Selatan dan 128o-129o Bujur Timur, dimana secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah.

Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara dengan:

Petuanan Desa Hitu, Hila, Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah
Sebelah Selatan dengan:

Laut Banda
Sebelah Timur dengan:

Petuanan Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah
Sebelah Barat dengan:

Petuanan Desa Hatu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah


Iklim

Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut tropis dan iklim musim, karena letak pulau Ambon di kelilinggi oleh laut. Oleh karena itu iklim di sini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh musim Pancaroba yang merupakan transisi dari kedua musim tersebut. Musim Barat umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada bulan April merupakan masa transisi ke musim Timur dan musim Timur berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh masa pancaroba pada bulan Nopember yang merupakan transisi ke musim Barat.


Pemerintahan

Kota Ambon terdiri dari 377 km2,  dibagi atas 5 kecamatan, yaitu:

Kecamatan Nusaniwe, 13 Desa/Kelurahan, 88,35 km2
Kecamatan Sirimau, 14 Desa/Kelurahan, 86,81 km2
Kecamatan Leitimur Selatan, 8 Desa/Kelurahan, 50,5 km2
Kecamatan Baguala, 7 Desa/Kelurahan, 40,11 km2
Kecamatan Teluk Ambon, 8 Desa/Kelurahan, 93,68 km2


Lihat Peta Lebih Besar
Demografi

Jumlah penduduk (2007) mencapai 428.585 jiwam dengan kepadatan  1.136,8 jiwa/km².


Suku Bangsa

Terdapat banyak suku dan ras yang mendiami kota ini. Diantaranya adalah Arab, Buton (yang telah menetap hingga 5 generasi), Tionghoa yang pada mulanya datang untuk berdagang. Disamping itu terdapat pula Suku Minahasa, Jawa dan sebagian besar adalah Suku Alifuru yang merupakan penduduk asli Maluku.

Dahulu kala, kota Ambon termasyur hingga keseluruh dunia dan menjadikan kota ini sebagai tempat tujuan bagi berbagai Kerajaan Eropa yang sedang melakukan eksplorasi. Tidak mengherankan bila banyak penduduk Ambon yang memiliki raut wajah yang mirip seperti orang Eropa dan Arab (sebagai akibat dari perkawinan campur para pendahulu mereka dimasa lalu) disamping denominasi dari ras Melanesia yang merupakan ras asli penduduk Ambon.


Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambon 


Sumber Gambar:

http://darfmtea.wordpress.com/
http://profilesmakassar.blogspot.com/2008/10/tekad-mj-papilaja-jadikan-ambon-kawasan_24.html
http://talamburanghose.blogspot.com/2010/08/tampa-potong-pusa.html
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/08/02/127844-pemerintah-kampanyekan-mitigasi-bencana-di-ambon
http://www.irwantoshut.net/ambon.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar